haii..semuanya ..
mau tes kemampuan Bahasa Jepang kalian???
silakan klik link di bawah ini! :)
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLUzc2c2ZRV0Ryblk/ICT.htm
Gudang Ilmu
Rabu, 04 Juni 2014
Tes Kemampuan Bahasa Jepang
Minnasan.. kali ini saya akan share soal-soal buat tes kemampuan bahasa Jepang kalian. Sebenernya soal ini di buat untuk anak kelas 2 SMA, tapi bagi kalian yang udah di tingkat lebih tinggi tapi masih ragu dengan kemampuan kalian bisa klik link di bawah ini. Selamat menjawabb.. :)
soal untuk kata kerja
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/Jclose_kata_kerja.htm
soal untuk nama-nama binatang
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/Jcross_nama_binatang.htm
soal untuk kata benda
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/Jmatch_kata_benda_dalam_bahasa_Jepang.htm
soal untuk nama hari
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/jmix_nama_hari_dalam_bahasa_jepang.htm
soal untuk penggunaan partikel
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/JQuis_penggunaan_partikel.htm
semoga bermanfaat.
soal untuk kata kerja
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/Jclose_kata_kerja.htm
soal untuk nama-nama binatang
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/Jcross_nama_binatang.htm
soal untuk kata benda
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/Jmatch_kata_benda_dalam_bahasa_Jepang.htm
soal untuk nama hari
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/jmix_nama_hari_dalam_bahasa_jepang.htm
soal untuk penggunaan partikel
https://googledrive.com/host/0B4tGBAU9c-sLNkFqYjFueXVFWUE/JQuis_penggunaan_partikel.htm
semoga bermanfaat.
Jumat, 09 Mei 2014
Seni Melipat Kertas (Origami)
Jepang memiliki beragam budaya salah satunya adalah origami atau seni melipat kertas. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang origami. Berikut penjelasannya. cekidottttt...... :)
Pengertian Origami
Origami (折り紙) berasal dari 2 buah kanji yaitu ori (折り) yang berarti “lipat”, dan kami (紙) yang berarti “kertas” merupakan seni tradisional melipat
kertas yang berasal dari Jepang yang kemudian berkembang menjadi suatu bentuk
kesenian yang modern. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang
biasanya berbentuk persegi.
Secara umum untuk membuat origami kita bisa
menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan
kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami
hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat
origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik
seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah dan sebagainya.
Sejarah Origami
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang
dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang
Tiongkok yang bernama Ts’ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan
kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal
origami yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan
kotak.
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian
dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan
kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō
(Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan
kertas dan tinta. Kemudian seni ini berkembang mula-mula
pada zaman Muromachi (1333-1568) dan kemudian pada zaman Edo (1603–1868).
Karena harganya yang sangat mahal pada masa itu, penggunaannya terbatas hanya
pada kegiatan-kegiatan seremonial seperti untuk Noshi. Terpisah dari
itu, berkembang pula kesenian melipat kertas di Eropa, yang disebarkan dari
Mesir dan Mesopotamia ke Spanyol pada abad ke-16 dan kemudian menyebar ke
seluruh Eropa barat. Sebuah karya origami tradisional berbentuk bangau. Untuk
waktu yang lama, model-model yang dikenal hanya terbatas pada model-model
tradisional seperti bangau di Jepang dan pajarita di Spanyol. Akira Yoshizawa(1911–2005)
membuat inovasi dengan menciptakan model-model baru yang kemudian membawa
perubahan besar dalam perkembangan origami. Beliau menciptakan sebuah
sistem penggambaran sistemastis (yang disebut diagram)) untuk menunjukkan
langkah-langkah pelipatan suatu model yang dapat disebarluaskan dan dipahami
oleh banyak pihak. Sistem ini adalah dasar dari Sistem Yoshizawa-Randlett
yang sekarang lazim digunakan untuk instruksi lipat model origami.
Origami pun menjadi populer di kalangan
orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
Washi (和紙)atau
Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Dibandingkan
kertas produksi mesin, serat dalam washi lebih panjang sehingga washi bisa
dibuat lebih tipis, namun tahan lama, tidak cepat lusuh atau sobek. Origami
merupakan kesenian tradisional dari Jepang.
Produksi washi sering tidak dapat memenuhi
permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di Jepang, washi digunakan dalam
berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti Origami, Shodō dan Ukiyo-e.
Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan
patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan
tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior rumah dan
pelapis pintu dorong.
Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang
kertas sehingga uang kertas yang terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.
Jenis-jenis Origami
Jenis origami ada 2 model yaitu model
tradisional dan model orisinal atau dapat disebut juga dengan model modern.
Model tradisional merupakan model yang umum/populer dan biasanya tidak dikenal
lagi siapa yang mendesain pertama kalinya. Meski jumlahnya banyak
sekali,biasanya model tradisional ini merupakan bentuk-bentuk lama. Sementara
model orisinal merupakan karya-karya kontemporer buatan masing-masing para
pelipat kertas dan dicantumkan namanya sebagai hak cipta mereka.
Untuk model atau bentuk tradisional, model yang
sangat melekat dan terkenal bagi masyarakat Jepang, antara lain:
a. Tsuru (burung bangau)
Burung bangau memiliki sifat yang kuat, manis,
cantik, dan mempunyai suara yang istimewa sehingga orang Jepang sangat
menghargai arti pentingnya burung bangau ini. Oleh karena itu, bentuk tsuru
atau burung bangau merupakan bentuk origami paling tradisional dan
paling indah dan berkembang menjadi subjek favorit dari origami.
Menurut Meghan Krane dalam Wijaya (skripsi
2010:4-5) bentuk burung bangau pun dipilih sebagai subjek kebudayaan Jepang
yang sangat berharga. Ada bermacam-macam versi bahwa burung bangau mempunyai
arti dapat membawakan kehormatan, kesetiaan yang abadi, bahkan ada yang
mengartikan bahwa pasangan pengantin akan selalu abadi tanpa berpisah. Simbol
burung bangau ini banyak digunakan orang Jepang sebagai bahan lambang dan
merupakan tema pada seni kerja yang terkenal. Oleh karena burung bangau disebut
sebagai burung keagungan atau burung kemuliaan, dimana dapat dijadikan teman
dalam kehidupan dan akan sangat setia pada pendamping hidupnya.
Menurut legenda yang ada di Jepang, mengatakan
bahwa barang siapa yang melipat 1000 bangau kertas (senbazuru) maka
harapannya akan terpenuhi/dikabulkan, ataupun dapat menyembuhkan penyakit.
b. Katashiro
Bentuk katashiro ini telah dipergunakan pada masa
kuno dalam upacara-upacara Shinto di Kuil Ise. Katashiro adalah representasi
simbolik seorang dewa yang terbuat dari guntingan kertas khusus yang disebut jingo
yoshi (kertas kuil). Bekas-bekas katashiro masih dapat dilihat dalam
guntingan berbentuk manusia yang kini dipergunakan dalam berbagai upacara
penyucian dan dalam guntingan berbentuk boneka yang dipamerkan dalam festival
boneka di bulan Maret.
Sedangkan untuk model/bentuk modern, perkembangan origami
modern dipelopori oleh Akira Yoshizawa pada tahun 1950-an. Akira
mempelopori origami modern dengan membuat origami dengan
mengambil berbagai model realistik dari binatang, benda atau
bentuk-bentuk dekoratif. Model origami ini berbeda dengan origami tradisional
Jepang yang telah ada sebelumnya Berbagai jenis bahan baik kertas atau material
lembaran dipergunakan dan origami modern tidak sekedar melipat tetapi
juga melibatkan teknik menggunting, merekatkan atau menjepit kertas.
Jenis-jenis origami modern yang ada saat
ini, antara lain:
a. Origami Pureland
Gaya pureland dikembangkan oleh John Smith dengan
tujuan memudahkan para pemula dalam membuat suatu model origami. Pada
origami, gaya pureland terdapat persyaratan unik bahwa dalam setiap langkah
hanya dibolehkan sekali melipat. Maka, lipatan yang digunakan hanyalah lipatan
gunung dan lipatan lembah.
b. Origami Modular
Pada origami modular, dari setiap lembar kertas
dibentuk menjadi sebuah
modul. Seluruh modul selanjutnya disatukan dengan
cara direkatkan atau dijepit menjadi suatu bentuk model tertentu, seperti
binatang, bangunan atau bunga.
c. Origami Teknis
Berbeda dengan gaya origami lainnya yang
banyak didasarkan pada cara
coba-coba melipat agar menghasilkan suatu bentuk
tertentu, pembuatan origami teknis (origami sekkei) diawali
dengan mengkaji secara matematis bentuk-bentuk bidang yang diperlukan
dari model yang akan dibuat lalu membuat pola dari jejak lipatan yang
harus dibuat pada kertas.
Bahan dan Alat untuk Membuat Origami
Namanya saja seni melipat kertas, bahan yang paling
dibutuhkan tentu saja kertas itu sendiri. Bahkan, aslinya memang hanya dari
selembar kertas tanpa tambahan bahan atau alat apapun. Standar karakteristik
kertas agar mudah dan enak dilipat-lipat yaitu yang tipis namun kuat. Sebaiknya
bukan kertas yang tebal (semacam karton tebal), atau terlalu lentur (seperti
kertas tisu) karena itu akan menyulitkan.
Biasanya kertas yang digunakan untuk origami berwarna-warni.
Warna umumnya hanya ada pada satu sisi sementara sisi lainnya putih polos. Akan
tetapi, pada perkembangannya menjadi bermacam-macam, seperti berwarna pada
kedua sisi atau bercorak/berpola sehingga semakin menarik.
Jenis-jenis kertas yang biasa digunakan untuk
membuat origami pada saat ini antara lain:
a) Kami adalah
kertas berbentuk bujur sangkar ukuran 2,5 cm hingga 25 cm, dengan satu sisi
berwarna dan sisi lainnya berwarna putih. Sisi yang berwarna ada yang berwarna
gradasi, dua warna atau bermotif. Kami menyerupai kertas marmer yang
kita kenal.
b) Washi adalah
kertas tradisional yang umum digunakan untuk membuat origami di Jepang. Kertas washi
lebih tebal dan kuat dari kertas biasa, sangat menarik serta sangat mahal
Kertas washi ini aslinya dipakai untuk pembatas ruang rumah tradisional
di Jepang. Dimana menurut sejarahnya, sejak dahulu orang Jepang mempelajari
cara untuk menggunakan serat kulit kayu dari semak belukar seperti kozo dan
gampi untuk membuat kertas yang tipis tetapi kuat. Kertas tersebut
digunakan di rumah-rumah untuk pintu geser fusuma dan pembatas byobu.
Selembar kertas yang kuat diperlukan untuk hal ini, sehingga pabrik-pabrik
mengembangkan teknik untuk menempatkan serat-serat tersebut dalam sejumlah
lapisan. Kertas ini nantinya dapat digunakan untuk menutupi ruang-ruang kosong
pada pintu geser shoji, yang memberikan kadar privasi tetapi sinar masih
dapat menembusnya. Lentera chochin dan lampu andon, yang banyak
digunakan dari akhir abad ke-12 sampai abad ke-17 dan setelahnya, juga
membiarkan sedikit sinar melewati kertas. Lentera chochin yang dapat dilipat
membutuhkan kertas yang cukup kuat untuk menahan pengulangan proses melipat dan
membuka lipatan setiap kali lampu ini disimpan, kemudian digunakan lagi
nantinya. Jenis kertas tersebut merupakan kertas washi, yang kemudian
dianggap cocok juga untuk origami. Kertas washi juga merupakan
bahan uang kertas sehingga uang kertas Yen sangat kuat dan tidak mudah
lusuh.
c) Kertas printer
atau kertas fotokopi biasa, berat 70 – 90 gram. Umumnya digunakan untuk
latihan membuat origami. Karena selain mudah didapat, harganya pun murah.
d) Kertas berlapis foil,
memiliki warna mengkilap dari lapisan aluminium tipis di satu sisinya. Umumnya
digunakan untuk membuat origami bagi keperluan dekorasi. Sejalan dengan
perkembangan zaman, bahan yang digunakan untuk origami tidak hanya
kertas. Jenis material lembaran seperti seng atau aluminium juga digunakan
untuk origami dengan tujuan tertentu. Walaupun demikian, kertas tetap
merupakan bahan yang umum digunakan. Pada awalnya, origami tidak memerlukan
alat apapun, karena hanya diperlukan keterampilan dalam melipat. Namun, pada
beberapa gaya origami modern diperlukan beberapa alat dan bahan tambahan
seperti gunting, perekat, cat warna dan klip kertas.
Berikut ini merupakan langkah- langkah untuk
membuat origami bangau :
1. Mulai dengan selembar
kertas,dengan sisi berwarna. Lipat pojok kertas ke sudut bawah. Lipatan secara diagonal
dan buka lagi. Kemudian lipat kertas ke samping setengahnya.
2. Balikkan kertas ke sisi yang
berwarna putih. Lipat kertas menjadi dua, lipatan secara horisontal dan
vertikal kemudian buka .
3.Menggunakan lipatan yang telah anda buat, Bawa 3 ujung
atas dari model ke sudut bawah. kemudian ratakan sehingga membentuk square base.
4. Lipat masing2 sayap model ke tengah-tengah sehingga
membentuk garis lipatan seperti di atas.
5. Lipat lagi bagian atas model ke bawah seperti gambar
diatas..
6. Buka ujung bawah model ke atas
dan tenekan sisinya ke dalam model pada saat yang sama.
Ratakan ke bawah..
7. Balikkan model, dan ulangi step 4-6.
8. Lipat masing2 sayap ketengah model.
9. Ulangi cara step 8 di sisi yang satunya..
10. lipat ke dua kaki model ke atas kemudian tekan..sehingga
terbentuk banyang lipatan.
11.Lipat kedalam ke dua kaki model tadi seperti tampak pada
gambar..
12.
Setelah itu lipat lagi salah satu ujungnya sehingga tampak seperti kepala dan
lipat juga bagian yang akan menjadi sayap ke arah bawah.
おわります。:)
Langganan:
Postingan (Atom)